Jumat, 14 Januari 2011

Kebahagian Tidak Ditunggu, Tapi Dicari

Apakah di antara kalian sedang menunggu? Menunggu apa saja yang membuatmu senang. Menunggu yang menurut sebagian kalian mungkin akan dibayar dengan harga yang pantas diakhir perjalanan panjang penantian kita. Berbahagialah kepada kalian jika menemui saat-saat yang indah dipenghujung waktu. Rayakan dan pantaskanlah diri kalian untuk menerima semua itu. Karena itu buah kerja keras fikir dan hatimu untuk ikhlas menerima bentuk-bentuk ketidakbahagiaan selama proses pencarian kebagiaanmu.

Jika kamu merasa gundah ditengah penantian itu, pernahkah kamu menyalahkan niatmu untuk tetap menunggu dan berharap? Pernahkah kamu merasa Tuhan tidak bersamamu, walau semua daya dan karsamu telah kamu lakukan dan berikan? Pasti diantara kita pernah, dan rasanya sungguh tentu tidak menyenangkan. Kita merasa terkungkung dengan ketidakpastian, perasaan marah, bahkan kecewa dan menyesal telah mengorbankan sesuatu hal yang belum tentu menjadi milik kita.

Kita terlalu sibuk menunggu dengan menjadikan diri kita sempurna di matanya. Kita terlalu mengorbankan hal-hal yang tidak perlu kita korbankan untuk sesuatu yang ternyata belum tentu baik dan sempurna bagi diri kita. Kita terjebak kepada anekdot kehidupan dimana segala hal yang terbaik dimata kita belum tentu baik dimata Tuhannya. Begitu pun sebaliknya.

Menunggu bagi sebagian orang adalah pertarungan ego dan prinsip, bentuk eksistensi diri dan tentunya ketidakberdayaan kita. Kita berlindung kepada apa yang orang katakan takdir dan waktu yang tepa untuk menemukan kebahagiaan.Namun, tidak jarang kesempurnaan yang dinanti oleh sebagian diri kita justru menjadi ketidaksempurnaan yang kita dapat. Sampai menanti itu menurutmu membosankan dan tidak mengenakkan, selama itu pula kamu merasa menunggu adalah bentuk kepercayaan diri,eksistensi diri, dan kepasrahan kepada Sang Pencipta. Menanti erat dikaitkan dengan bentuk penghambaan umat kepada Tuhannya agar mendapatkan kebahagiaan dan pemberiaan Illahi pada waktu dan akhir yang indah.

Namun, pernahkah kamu merasa tidak semua menunggu itu menyenangkan? Jika kamu ingin bahagia, kamu harus menanamkan penyederhaan berpikir dan perasa (hatimu), bahwa kebahagian itu tidak untuk ditunggu, tapi dicari. Kamu tidak akan mengorbankan waktu dua tahun untuk menunggu jika dalam sehari kamu dapat mencari dan menemukan kebahagiaanmu. Kamu tidak akan menunggu kesempurnaan pemberian Tuhan jika mulai saat ini kamu mensyukuri segala apa yang kamu miliki sebagai bentuk kesempurnaan dirimu di mata Tuhan.

Teruslah mencari kebahagiaanmu sampai diujung jalanmu. Sampai kamu menemui rahasia di balik rahasia. Karena kebahagiaan yang sempurna, ketika rahasia itu dapat kamu temukan ketika berakhir pencariaanmu. Akhirnya...ternyata kebahagiaan itu tidak selamanya harus ditunggu. Ada kalanya kamu bergegas dan meninggalkan ketidakpastian untuk mencari kebahagiaan sejatimu dalam realita (bukan bertempat dipikiran dan anganmu semata). Selamat mencari kebahagiaan sahabatku...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar